Wednesday, March 30, 2011

kenapa "best before" bukannya "worst after"?

originally posted on http://autregenre.multiply.com/ on 10th november 2010

***

sering liat kan di kemasan makanan gitu? misalnya di bungkus roti atau biskuit atau minuman kaleng atau sayuran dan buah-buahan kaleng atau lain-lainnya?

so gini cerita (singkat)nya. gw beli roti, karena gw demen bikin roti bakar pake mustard, saus tomat, plus keju.. yummy banget dah. cuman, berhubung dapur di kosan gw di atas, (jalannya dari kamar gw udah berasa jalan kaki dari jakarta ke mekkah.. *lebay*), gw jadi males masaknya.

itu roti gw taro kulkas.. dan kira-kira 9 hari kemudian, gw dilanda laper jam setengah tiga pagi.. dan gw gak mau ngewarkop karena takut darting gw kumat. akhirnya gw hiking ke lantai atas dan mengambil roti itu dan asal oles saos tomat dan sisipin keju *tanpa di grill.. hiks*

dan di tengah-tengah makan, gw inget itu belinya udah lama.. gw liat-liat, emang ga ada jamurnya.. gw cek bungkusnya.. memang udah "agak" lewat dari tanggal "best before"-alias-"baik dikonsumsi sebelum"-nyah.

gw meneruskan makan, karena gw pikir, itu kan "best before" tanggal sekian. soalnya, dengan "best before", sense yang gw tangkep adalah:


setelah tanggal sekian itu, si produk memang sudah nggak "best" tapi masih "good". karena naturally dari "best" ke "worst" itu perlu tahapan. walaupun si perusahaan produsen bermaksud untuk berkata, setelah tanggal sekian itu, si produk sudah tidak lagi edible atau consumable.


menurut gw, kata yang pas, jika dalam hal ini tanggal tersebut menggambarkan tanggal kedaluarsa, itu adalah "worst after" alias "TIDAK baik lagi dikonsumsi setelah". mengapa? karena gw pikir, produk itu, dalam kasus gw roti, the best-nya adalah saat dia baru bener-bener keluar dari oven dan secara bertahap kualitasnya berkurang dan hingga pada tanggal tertentu mencapai puncak kerusakannya dan SETELAH tanggal tersebut, makanan tersebut mencapai kondisi gak bisa dimakan, which is, the worst!


dan mengapa mereka menggunakan "best before"? itulah yg menjadi pertanyaan gw. apakah karena pencitraan? kesannya kalo best itu punya aura positif dan worst itu punya aura negatif gitu?

gw rasa, dengan analisis (ngaco) yang gw bangun itu, pencitraan itu justru rada memutarbalikkan fakta.. ya ga sih? siapa tau aja yang punya interpretasi kayak gini di dunia ini gak cuma gw (at least, nyokap gw berpikir demikian).. bukan gak mungkin kan?

dan bukan gak mungkin kan, dari misinterpretasi "kecil" kayak gini terjadi masalah yg sifatnya kumulatif?


untungnya, gw masih gapapa sampe saat ini, mungkin karena memang tanggal yang tercantum setelah "best before" itu ternyata tidak menggambarkan "tanggal kadaluarsa" dan interpretasi gw nggak salah.

(atau cuma sekedar gara2 gw masukin kulkas yang berakibat men-deny berlakunya statement tanggal "best before itu")

 dan rencananya tuh roti mau gw abisin malem ini, supaya makin lama. hehehehe.. moga2 aja besok paginya gw masih idup.. belom kawin bok.. masi perjaka nih.. ahahahahha

No comments:

Post a Comment